BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN ILEUS
OBSTRUKTIF
DISUSUN OLEH:
BAYU NURWANTORO
A01001334
PRODI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2013
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN ILEUS
OBSTRUKTIF
A. PENGERTIAN
Ileus Obstruksi adalah
gangguan pasase isi usus secara normal ke rektum karena hambatan ekstrinsik
atau intrinsik, baik pada usus kecil maupun pada usus besar (Abdus Sjukur,
1994).
Ileus Obstruksi adalah
usus mengalami gangguan pengosongan isi oleh karena ada sumbatan pada usus (
Buku Mata Kuliah, 2003).
Menurut
letak sumbatannya maka ileus obstruksi dibagi menjadi dua :
1. Obstruksi
tinggi, bila mengenai usus halus
Pada obstruksi usus halus dapat di
sebabkan oleh perlekatan usus, hernia, neoplasma, intususepsi (melipatnya
bagian suatu alat ke dalam bagian yang lain, volvulus, benda asing, batu empedu
yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik, penyakit radang usus
(inflammatory bowel disease), steiktur, fibrokistik dan hematoma.
2. Obstruksi
rendah, bila mengenai usus besar
Kira-kira 15 % obstruksi usus terjadi di
usus besar. Obstruksi dapat terjadi di setiap bagian kolor terapi paling sering
di sigmoid. Penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, kelainan di vertikular,
inflamasi, tumor jinak, impkasi fekal atau pemadatan dan lain-lain.
B.
PENYEBAB
-
Perletakan-perletakan
pada usus Streng Ileus.
-
Adanya tumor, Ascariasis atau penyakit
karena infeksi cacing gelang.
-
Hernia tercepit Hernia incar cerata.
-
Invaginasi atau melipatnya bagian suatu
alat ke dalam bagian yang lain.
-
Puntiran segmen
usus Volvulus.
C.
MANIFESTASI KLINIK
-
Tidak bisa BAB dan flatus
-
Muntah-muntah
-
Keluhan pasien didahului oleh karena
nyeri perut hilang timbul.
-
Kembung (Meteorismus)
D.
ANATOMI FISIOLOGI
Obstruksi
usus menyebabkan rektif hiperperistaltik (gerakan meliuk-liuk saluran cerna
yang meningkat), distensi lumen usus oleh gas dan cairan dan pertumbuhan
kuman-kuman. Dan terjadi kolik atau distensi(tindakan meregangkan) sehingga
menjadi obstruksi proksinal muntah terjadi lebih dini, sedang pada obstruksi
distal muntah terjadi lebih lambat. Dan obstruksi disertai dengan strangulasi
(tercepit) sehingga terjadi nyeri hebat yang terlokalisir dan gangguan
eliminasi alvi. Dan dilakukan tindakan medis (laparotomi) sehingga timbul
gangguan rasa nyaman nyeri dan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat dari
anoreksia
E.
PATOFISIOLOGI
F. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Foto polos
abdomen (BOF) dengan posisi tegak atau lateral dekubitus tampak distensi usus
proksimal dari hambatan dan fenomena anak tangga.
Pada volvulus sigmoid tampak sigmoid
yang distensi berbentuk U yang terbalik dan dapat juga di dapatkan :
a. Gambaran
usus melebar (Darm Courtur)
b. Gambaran
seperti duri ikan
c. Gambaran
seperti anak tangga (Air Fluid Level)
2. Pada dugaan tumor kolor dapat di buat foto barium
enema.
G.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan
rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Hiperperistaltik.
2. Gangguan
pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah dan intake yang tidak adekuat.
3. Kurang
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi
H.
FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan
rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Hiperperistaltik.
INTERVENSI
1. Kaji
hal yang menyebabkan nyeri
2. Jelaskan
pada Kx tentang penyebab nyeri yang dialami
3. Catat
petunjuk non verbal misal gelisah, berhati-hati dengan abdomen, menarik dairi
dan depresi
4. Beri
posisi yang nyaman dan lingkungan yang tenang
5. Observasi
distensi abdomen, peningkatan suhu, penurunan TB
2. Gangguan
pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah dan intake yang tidak adekuat.
INTERVENSI
1. Timbang
berat badan tiap hari
2. Dorong
tirah baring atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut
3. Anjurkan
istirahat sebelum makan
4. Auskultasi
bising usus, catat bunyi tidak ada / hiperaktif
5. Berikan
kebersihan oral
3. Kurang
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi
INTERVENSI
1. Tentukan
persepsi pasien tentang proses penyakit
2. Kaji
ulang proses penyakit, penyebab hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan
mengidentifitaskan cara menyrynkan faktor pendukung
3. Ajurkan
untuk menghentikan merokok
4. Beri
penjelasan kepada Kx sebab dan akibat ileus obstruksi
I. PENATALAKSANAAN
1. Dekompresi
dengan pipa lambung.
2. Pemasangan
infus untuk koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit juga keseimbangan asam
basa.
3. koreksi
bedah
4. Tindakan
bedah yang di lakukan sesuai dengan kelainan patologinya
5. Antibiotika
profilaksis atau terapeutik tergantung proses patologi penyebabnya.
J.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Ramli, Med, Dr. 2000. Kamus Kedokteran, Djambatan Jakarta
Doengoes,
Marilynn E, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta
Sjukur,
Abdus, 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi, FKUI. Surabaya
Efendi,
Nasrul. 1995. Pengantar Proses Keperawatan, EGC. Jakarta
Tucker,
Susan Martin, 1998. Standar Perawatan Pasien. EGC. Jakarta
No comments:
Post a Comment